PTW12 - Lecturer
Download
Report
Transcript PTW12 - Lecturer
Pengantar Teknologi Web
Keamanan + Keamanan Web
Security Vulnerabilities vs. Incidents
CERT
Why worry? (cont.)
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000
Vulnerabilities
Incidents
40,000
30,000
20,000
10,000
0
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
Pengantar Security
• Keamanan komputer -> fisik
– Dari bencana alam
– Dari pencuri
– Dari serangan / bom
• Keamanan sistem informasi -> non fisik
– Dari sisi software dan data
Komponen Security (CIA-AN)
• Confidentiality: akses terhadap sistem komputer tidak
boleh dilakukan oleh unauthorized parties
• Integrity: aset sistem komputer tidak boleh dimodifikasi
oleh unauthorized users
• Availability: Sistem harus dapat selalu online/ada
sehingga dapat diakses oleh authorized users
Tambahan
• Authenticity: sistem mengetahui asal muasal suatu
objek atau asal muasal modifikasi yang terjadi
• Non-repudiation: seseorang/sesuatu tidak dapat
menyanggah bahwa dia melakukan sesuatu
Ancaman
• Ancaman (threat) adalah:
– Seseorang, sesuatu, kejadian atau ide yang menimbulkan
bahaya bagi suatu aset
– Threat muncul dari vulnerability (kelemahan sistem & desain)
• Serangan (attack) adalah realisasi dari threat.
• Klasifikasi threats:
– Disengaja (mis. hacker penetration);
– Tidak disengaja (mis. Mengirimkan file yang sensitif ke alamat
yang salah)
• Threats yang disengaja dapat dibagi lagi :
– Pasif – tidak kontak langsung (mis. monitoring, wire-tapping,);
– Aktif – kontak langsung (mis. mengubah nilai transaksi finansial)
Tujuan Security
• Prevention - Penjagaan
– Prevent attackers from violating security
policy
• Detection - Deteksi
– Detect attackers’ violation of security policy
• Recovery - Mereparasi
– Stop attack, assess and repair damage
– Continue to function correctly even if attack
happen
Segitiga Sistem
Functionality
Posisi suatu sistem
Security
Easy to use
Tahapan penyerangan
• Reconnaissance
– Mengumpulkan data mengenai target
• Aktif dan pasif
• Scanning
– Tanda dimulainya serangan, berusaha mencari jalan masuk
• Gaining access
– Mendapatkan target
• Maintaining access
– Mempertahankan akses dgn berbagai cara termasuk
menanamkan program dan memperbaiki kelemahan
• Covering tracks
– Menutupi jejak mereka
Level Serangan
• Level Sistem Operasi
– Patch & upgrade
• Level aplikasi
– Patch, Antivirus & Upgrade
• Level Shrink Wrap code
– Menggunakan program2 bantu untuk
serangan
• Level Kesalahan konfigurasi
Commonly attacked services
• SMTP servers (port 25)
– sendmail: “The address parser performs
insufficient bounds checking in certain
conditions due to a char to int conversion,
making it possible for an attacker to take
control of the application”
• RPC servers (port 111 & others)
• NetBIOS shares (ports 135, 139, 445)
– Blaster worm
– Sasser worm
• FTP servers (ports 20, 21)
– wuftpd vulnerabilities
• SSH servers (port 22)
– OpenSSH, PAM vulnerabilities
• Web servers (ports 80, 443)
– Apache chunked encoding vulnerability
Web server attack
• Scan to find open ports
• Find out what’s running on open ports (banner
grabbing)
• Profile the server
– Windows (look for Kerberos, NetBIOS, AD)
– Unix
– Use TCP fingerprinting
• Probe for weaknesses on interesting ports
– Default configuration files and settings (e.g. popular
IIS ones)
– Buffer overflows
– Insecure applications
• Launch attack
– Use exploit code from Internet…
– …or build your own
Scanning…
What O/S is this system?
Scanning…
What O/S is this system?
Phising
Pharming
Peminjaman lewat URL
<IMG SRC=“tempat.yang.dipinjam/gambarku.gif”>
• Gambar / image / berkas tidak dikopi tapi
“dipinjam” melalui hyperlink
• Pemilk berkas dapat dirugikan: bandwidth
terpakai
• Auditing sulit dilakukan pemakai biasa, tanpa
akses ke berkas log (referer)
Kelemahan security pada
aplikasi web http://www.owasp.org
Berikut adalah 10 kelemahan security teratas
pada aplikasi web
Masukan (input) yang tidak tervalidasi
Broken Access Control
Pengelolaan Autentikasi dan Session yang
Cross site scripting
Buffer overflows
Injections flaws
Penyimpanan yang tidak aman
Denial of Service
Pengelolaan konfigurasi yang tidak aman
tidak baik
Kelemahan security pada
aplikasi web
Input yang tidak divalidasi
Aplikasi
web menerima data dari HTTP request yang
dimasukkan oleh user
Hacker dapat memanipulasi request untuk menyerang
keamanan situs
Hal – hal yang harus diperhatikan ketika mengelola
validasi:
Tidak cukup hanya bergantung pada script client side
yang biasa digunakan untuk mencegah masukan form
ketika ada input yang invalid
Penggunaan kode validasi untuk memeriksa masukan
tidak mencukupi
Kelemahan security pada
aplikasi web
Broken Access Control
Pada
aplikasi yang membedakan akses dengan
menggunakan perbedaan ID, hanya menggunakan
satu halaman untuk memeriksa user.
Jika user berhasil melewati halaman login, maka dia
bebas melakukan apa saja
Permasalahan lain adalah:
• ID yang tidak aman
ID bisa ditebak
• Ijin file
File yang berisi daftar user bisa dibaca orang lain
Kelemahan security pada
aplikasi web
Pengelolaan Autentikasi dan Session yang tidak
baik
Beberapa
•
•
•
•
hal yang harus diperhatikan:
Password strength
Penggunaan password
Penyimpanan password
Session ID Protection
Kelemahan security pada
aplikasi web
Buffer Overflows
Pengiriman request yang dapat membuat
server menjalankan kode kode yang tidak
biasa
Kelemahan security pada
aplikasi web
Injection Flaws
Penyerang
mengirimkan “inject” calls ke OS atau
resource lain, seperti database
Salah
satu yang terkenal adalah SQL Injection
Kelemahan security pada
aplikasi web
• Keamanan
server juga menjadi hal penting
dalam hal keamanan aplikasi web
Berikut adalah beberapa kesalahan konfigurasi
pada server :
Lubang keamanan yang tidak ditambal
(patched)
Ijin file dan direktori yang tidak baik
Account default dengan password default
Command Injection
• Allows attacker to relay malicious code in form
variables or URL
– System commands
– SQL
– Interpreted code (Perl, Python, etc.)
• Many apps use calls to external programs
– sendmail
• Examples
– Path traversal: “../”
– Add more commands: “; rm –r *”
– SQL injection: “’ OR 1=1”
• Countermeasures
– Taint all input
– Avoid system calls (use libraries instead)
– Run with limited privileges
Error Handling
• Examples: stack traces, DB dumps
• Helps attacker know how to target the app
• Inconsistencies can be revealing too
– “File not found” vs. “Access denied”
• Fail-open errors
• Need to give enough info to user w/o giving
too much info to attacker
• Countermeasures
– Code review
– Modify default error pages (404, 401, etc.)
Error messages example
Poor Cryptography
• Insecure storage of credit cards, passwords, etc.
• Poor choice of algorithm (or invent your own)
• Poor randomness
– Session IDs
– Tokens
– Cookies
• Improper storage in memory
• Countermeasures
– Store only what you must
– Store a hash instead of the full value (SHA-1)
– Use only vetted, public cryptography
Web/App Server Misconfiguration
• Tension between “work out of the
box” and “use only what you need”
• Developers ≠ web masters
• Examples
– Unpatched security flaws (BID
example)
– Misconfigurations that allow directory
traversal
– Administrative services accessible
– Default accounts/passwords
• Countermeasures
– Create and use hardening guides
– Turn off all unused services
– Set up and audit roles, permissions,
and accounts
– Set up logging and alerts
Web vulnerabilities
• Intercept informasi dari klien
– Data, password, dll
• Pencurian data di server
– Data, password, dll
• Menjalankan aplikasi di server
– Memungkinkan melakukan eksekusi program “ngak benar” di
server
• Denial Of Services
• Server Side Scripting, Cgi-Bin
– Kesalahan pemograman membuka peluang
Three opportunities for theft:
• on server by other registered users
• into server using HTTP
• on network by snooping
Kemanan Web
• Authentikasi
– FORM HTML
– Basic, Digest
– Klien Side + Server Side Scripting
• Manajemen Sesi
• Menggunakan Layer lain
– S-HTTP ( discontinoued)
– HTTPS ( HTTP ovel SSL)
– IPSec
• Konfigurasi Web Server
– Hak Akses
– Indexes
– Penempatan File
HTTP Authentication
• Protect web content from those who don’t have a “need to know”
• Require users to authenticate using a userid/password before they
are allowed access to certain URLs
• HTTP/1.1 requires that when a user makes a request for a protected
resource the server responds with a authentication request header
– WWW-Authenticate
• contains enough pertinent information to carry out a “challenge-response”
session between the user and the server
Client requests a protected resource
Client
Web Server
Server responds with a 401 (not
authorized and a challenge request
for the client to authenticate
Authentikasi
• FORM HTML
–
–
–
<form action="modules.php?name=Your_Account" method="post">...
<br><input type="hidden" name="op" value="login"> ...
</form>
– Tidak di enkripsi
• BASIC
– Algortima Base64
– Mudah di Dekrip
• DIGEST
– Alghoritma Digest Ex: MD5
– Belum 100% di support
• CS + SS Script
– Belum 100% di support
– http://toast.newcastle.edu.au/js/md5/browsertest.p
hp3.
WWW-Authenticate
• Digest Authentication
– attempts to overcome the shortcomings of Basic Authentication
– WWW-Authenticate = Digest realm=“defaultRealm” nonce=“Server
SpecificString”
– see RFC 2069 for description of nonce, each nonce is different
– the nonce is used in the browser in a 1-way function (MD5, SHA-1….) to
encode the userid and password for the server, this function essentially
makes the password good for only one time
• Common browsers don’t use Digest Authentication but an applet could
as an applet has access to all of the Java Encryption classes needed to
create the creation of a Digest.
Manajemen Sesi
• Hiden Form Field
– <input type="hidden" name="uniqueticket"
– View page Source
• Cookies
•
•
– User harus mennghidupkan fasilitas
– Poisoned cookies
Session Id
– -rw------- 1 nobody nobody
sess_5cbdcb16f ...
180 Jun 30 18:46
– Dapat menggunakan History jika umur sesi belum habis
URL Rewriting
– http://login.yahoo.com/config/login?.tries=&.src=y
m&.last=&promo=&.intl=us
SSL
• Untuk Semua Protokol TCP
– Telnet -> SSH
– HTTP -> HTTPS
• Public Key Server
• Hashing
– MD5 + SHA
• CA
• Sekarang -> TLS
Certificate
Untuk mengkonfigurasi server,
diperlukan sertifikat keamanan (security
certificate)
Security Certificate dikeluarkan oleh
Certification Authorities (CAs)
Jika tidak ada sertifikat dari CAs, bisa dibuat
dengan menggunakan Java 1.4 SDK
Langkah-langkah untuk menaikkan
tingkat keamanan browser
• Selalu mengupdate web browser menggunakan
patch terbaru
• Mencegah virus
• Menggunakan situs yang aman untuk transaksi
finansial dan sensitif
• Menggunakan secure proxy
• Mengamankan lingkungan jaringan
• Tidak menggunakan informasi pribadi
• Hati-hati ketika merubah setting browser
General Recommendations
•
•
•
•
Hati-hati ketika merubah konfigurasi browser
Jangan membuat konfigurasi yang mendukung scripts dan macros
Jangan langsung menjalankan program yang anda download dari internet
Browsing ke situs-situs yang aman
–
•
Konfigurasi home pae harus hati-hati
–
•
•
•
•
•
Pilih 128-bit encryption
Gunakan browser yang jarang digunakan
–
•
•
•
Lebih baik gunakan blank.
Jangan mempercayai setiap links (periksa dulu arah tujuan link itu)
Jangan selalu mengikuti link yang diberitahukan lewat e-mail
Jangan browsing dari sistem yang mengandung data sensitif
Lindungi informasi anda kalau bisa jangan gunakan informasi pribadi pada web
Gunakan stronger encryption
–
•
Mengurangi kemungkinan adanya malcode dan spyware
Serangan banyak dilakukan pada web browser yang populer
Minimalkan penggunaan plugins
Minimalkan penggunaan cookies
Perhatikan cara penanganan dan lokasi penyimpanan temporary files
Tools used in this preso
• WebGoat –vulnerable web applications for
demonstration
• VMWare – runs Linux & Windows 2000 virtual
machines on demo laptop.
• nmap –host/port scanning to find vulnerable
hosts
• Ethereal – network traffic sniffing
• Metasploit Framework – exploit tool
• Brutus – password cracking
• Sleuth – HTTP mangling against web sites
NEXT